Eko Yuli Irawan Belajar Bahasa Asing Sebagai Investasi Bagi Masa Depan Nantinya
Eko Yuli Irawan seorang atlet angkat besi asal Indonesia menyadari kemampuan bahasa asing diperlukan bukan hanya saat pertandingan saja. Atlet Liffer Nasional tersebut menganggap bahasa asing sebagai investasi masa depan.
Bagi seorang atlet memiliki kemampuan berbahasa asing, khususnya untuk bahasa Inggiris. Bagi dirinya bahasa Inggiris sudah menjadi sebuah keharusan untuk dikuasai. Bekal bahasa asing tersebut tidak hanya berguna pada saat menjadi seorang atlet. Tetapi juga setalah mereka beralih profesi sebagai pelatih.
Eko Yuli Irawan atlet Liffet angkat besi yang pernah meraih mendali perak di Olimpaide 2016 di Rio De Janeiro. Dirinya sekarang ini sudah menginjak usia 27 tahun dan menyadari pentingnya fasih berbahasa Inggiris. Dengan banyaknya pertandingan di luar negeri menjadi salah satu lahan bagi dirinya untuk dapat mengasah berbahasa Inggirisnya.
Eko menceritakan “Harusnya bisa berbahasa Inggiris penting ya. Cuma, pada saat belajar dan tidak ada lawan bicaranya biasanya jadi tidak bisa bahasa Inggiris jadi percuma saja belajarnya. Tetapi kita sama – sama belajar lah karena manfaatnya tidak hanya saat pertandingan saja. tetapi di luar itu.”
Seperti saat ini, kala timnas angkat besi sedang ditangani pelatih asing yang bernama Aveenash Pandoo. Dengan kemampuan bahasa Inggiris yang kurang mumpuni, akhirnya Eko beserta para atlet angkat besi lainya sedang mengasah kemampuan berbahasa asing secara bersama – sama setiap harinya.
Dirinya mengatakan “Sejauh ini sama pelatih Aveenash Pandoo, kami saling belajar. Awal – awal memang manager selalu bilang ikuti saja apa yang dikatakan pelatih. akhirnya lama – lama kami mengerti dan belajar bahasa Inggiris secara otodidak dengan dia. Begitu juga dengan Pandoo yang belajar bahasa Indonesia, terutama kalau respons kami kaku. Dia biasanya langsung akan menayakan kepada kami tetang bahasa Indonesianya apa.”
Promo 100% Sabung Ayam S1288 & SV388
“Ya minimal dengan cara itu sedikit demi sedikit saya jadi paham bahasa Inggiris. Karena kalau kursus tidak dipakai di lapangan sama juga percuma. tetapi dengan ini, cara – cara latihan jadi lebih paham.”
Dari pengalamannya pula Eko Yuli sempat dibuat keki karena dengan kemampuan minim berbahasa Inggirisnya. Kejadian tersebut terjadi sesaat Eko Yuli menjalani debut mengikuti kejuaraan Internasional. Dia sempat waswas dengan situasi yang akan dihadapinya.
Eko Yuli menceritakan kejadian pada saat bertanding skala internasional “Dulu waktu mau berangkat ke kejuaraan internasional awalnya bingung. Saya bingung nanti mau bicara apa, tetapi akhirnya pelatih bantu untuk menerjemahkannya. Dan dari kejadian tersebut saya sempat berpikir, coba kalau saya bisa sendiri pasti akan lebih mudah.”
Bagi Eko Yuli menilai mempunyai mempunyai kemampuan bahasa asing bakal mempermudah seorang atlet untuk membuka jaringan ke luar. Dan dirinya menganggap sebagai investasi untuk kedepannya.
“Untuk saat ini saya yang masih aktif menjadi atlet mungkin akan lebih gampang belajar. Tetapi untuk di luar sana, kita kan tidak tahu seperti apa. Siapa tahu ditawari menjadi pelatih di luar negeri, tentu perlu punya kemampuan itu juga.”
“Selain itu juga saat penataran kepelatihan tidak hanya mengacu pada Indonesia tetapi bisa juga internasional. Jadi supaya lebih paham, ya harus didukung dengan bahasanya. Makanya ke depan atlet butuh belajar bahasa Inggiris.” ucap eko Yuli.