Premier League, kasta teratas Liga Inggiris keluar dari Uni Eropa atau dikenal dengan British Exit (Brexit).Berdasarkan hasil referendum yang dilakukan pada kamis (23/6/2016), kubu yang menginginkan Inggiris keluar dari uni Eropa unggul untuk sementara.Dampak perpindahan pemain dari sesama negara Uni Eropa sangatlah mudah. Pemain yang akan datang ke Inggiris tidak membutuhkan surat izin kerja.
Mereka termasuk pemain-pemain seperti Dimitri Payet, N’Golo Kante, dan Anthony Martial yang tampil apik di Premier League sepanjang musim 2015 -2016. hal itu tak lepas karena jumlah penampilan mereka bersama timnas senior negaranya masih sangat minim.
Sejumlah pemain asal America Selatan juga mendapatkan dampak positif dari status Uni Eropa ketika bermain di Premier league. Beberapa dari mereka memiliki kewarganegaraan ganda karena memiliki paspor dari negara Uni Eropa. Hal tersebut membuat mereka bisa lolos dari persyaratan jumlah penampilan minimal di tim nasional ketika mengurus surat izin kerja.
“Jika Premier League tetap ingin menjadi liga terbaik di dunia, Inggiris harus tetap berada di Uni Eropa,” ucap agen pemain sepak bola, Jonathan Barnett.
Di antara liga-liga besar Eropa, klub-klub Premier League memang paling banyak menggantungkan nasibnya kepada pemain asing. Berdasarkan catatan Transfermarket, ada 65,2 persen pemain asing di Premier League saat ini
Jumlah persentase itu jauh di atas Serie A (55,6 persen), Bundesliga (49,9 persen), dan Ligue 1 (48,6 persen).”Untuk jangka pendek, akan berdampak luar biasa bagi klub-klub. Namun, untuk jangka panjang, klub-klub bisa fokus melakukan pembinaan kepada para pemain muda,” ujar Anderson.
Home-grown player atau pemain asli didikan klub dan Inggris inilah yang jarang ada. Karena itu, wajar apabila saat ini harga pemain asli Inggris kerap lebih mahal dibandingkan pemain non-Inggris.Atas dasar itulah, pemain asing begitu “membanjiri” Premier League.
Wahanabet – Agen Bola Online